Istilah
“teknologi” berasal dari bahasa yunani yaitu Technologis. Technie
berarti seni, keahlian atau sains dan logis yang berarti ilmu. Pengertian
teknologi pendidikan sering mengandung konotasi penggunaan peralatan atau mesin
yang rumit sebagai ciri utamanya. Konotasi atau pengaitan itu tidak selamanya
benar, karena teknologi pendidikan dapat berarti suatu pendekatan yang kritis,
logis, sistematis dan ilmiah terhadap pendidikan. Dalam teknologi pendidikan tidak semata-mata
mementingkan alat teknologi khususnya teknologi komunikasi, akan tetapi lebih
mengutamakan proses yang logis, sistematis dan ilmiah.
Istilah
teknologi pendidikan (educational
technology) atau teknologi pengajaran (instructional
technology) secara umum dapat diartikan sebagai penerapan teknologi,
khususnya teknologi komunikasi untuk kegiatan pendidikan atau pengajaran. Yang
menjadi hal penting disini adalah proses integrasi antar manusia, ide,
organisasi dan peralatan. Berdasarkan asumsi ini, teknologi pendidikan dapat
pula diartikan sebagai pendekatan logis, sistematis dan ilmiah dalam kegiatan
pendidikan dan pengajaran.
Menurut Association for Educational Comunication and Technology (1980) dalam Sudarwan (2013:6) mendefinisikan teknologi pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terintegrasi meliputi manusi, prosedur, ide dan peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah yang menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah itu.
Teknologi
pendidikan tidaklah selamanya diartikan atau dikaitkan dengan peralatan atau
media yang rumit. S. Nasution (1982) dalam Sudarwan (2013:7) mengemukakan “pada
hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan
kritis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan
belajar sebagai suatu masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional
dan ilmiah”. Oleh karena itu, yang paling penting dalam rangka kegiatan belajar
mengajar tidak hanya media teknologi komunikasi yang rumit dan kompleks.
Teknologi Pendidikan
dikenal sebagai cara-cara yang sistemik dan sistematik dalam memecahkan masalah
pembelajaran secara efektif dan efisien, di dalam definisi ini ada beberapa
pengertian:
- Teknologi Pendidikan menawarkan berbagai cara, bukan satu cara.
- Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang sistemik (bersistem) bukan parsial, tetapi menyeluruh dan integratif dengan melibatkan semua komponen pembelajaran. Seperti uraian Suparman (2004) “bahwa suatu sistem lebih sekedar gabungan dari bagian-bagian; ia harus mempunyaitujuan tertentu yang tidak dapat dicapai oleh fungsi dari satu atau beberapa bagian darinya.”
- Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang runtut atau sistematik, tidak acak-acakan.
- Teknologi Pendidikan menawarkan cara yang terbukti efektif dan efisien, melalui uji coba dalam skala terbatas sebelum digunakan dalam skala nasional.
Cara-cara itu terfokus pada rangkaian interaksi antara peserta didik dengan
sumber belajar dalam skala luas, termasuk pengajar dan berbagai media sehingga
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya tercapai. Definisi itu
menjanjikan terjadinya solusi dalam memecahkan masalah pembelajaran melalui
lima konsep dasar tadi. Sehingga muncullah Teknologi Pendidikan ini
sebagai sang Revolusioner untuk mengubah taraf pendidikan itu sendiri kearah
yang lebih baik.