Sabtu, 26 November 2011

SILABUS PEMBELAJARAN TERPADU

SILABUS


Program studi       :  Progam Studi PGSD.
Mata kuliah           :  Pembelajaran terpadu
Kode mata kuliah :
Jumlah SKS          :  2
Semester               :  V  (lima).
Pra syarat              :  Perencanaan Pembelajaran, Strategi Belajar dan Pembelajaran.


Deskripsi mata kuliah :

Peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga sekolah dasar berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya tingkat perkembangan masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) dan telah mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung.

Saat ini, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD  kelas I – III untuk setiap mata pelajaran dilakukan secara terpisah, misalnya IPA  2 jam pelajaran, IPS 2 jam pelajaran, dan Bahasa Indonesia 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara murni mata pelajaran yaitu hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan mata pelajaran itu. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistic), pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistik dan membuat kesulitan bagi peserta didik.

Atas dasar pemikiran di atas dan dalam rangka implementasi Standar Isi yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, maka pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar yakni kelas satu, dua, dan tiga lebih sesuai jika dikelola dalam pembelajaran terpadu melalui pendekatan pembelajaran tematik.

Ruang lingkup pengembangan pembelajaran tematik meliputi seluruh mata pelajaran pada kelas I - III Sekolah Dasar, yaitu: Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, serta Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan.

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: (1) Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, (2) Mulai berpikir secara operasional, (3) Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, (4) Membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan (5) Memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat.

Standar Kompetensi :

Setelah mahasiswa mengikuti dan berprestasi dalam perkuliahan ini diharapkan dapat :
1.     Memiliki  pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran terpadu dengan pendekatan  tematik di SD.
2.  Memberi pemahaman kepada calon guru tentang pembelajaran tematik yang sesuai dengan perkembangan peserta didik kelas awal Sekolah Dasar.
3.  Memberikan wawasan dan pemahaman bagi guru tentang pembelajaran IPA dan IPS terpadu melalui pendekatan tematik.
4. Membimbing mahasiswa agar memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran terpadu antardisiplin ilmu-ilmu sosial pada mata pelajaran IPS
5.    Memberikan keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana pembelajaran (memetakan kompentensi, menyusun silabus, dan menjabarkan silabus menjadi desain pembelajaran/rencana pelaksanaan pembelajaran) dan penilaian secara terpadu dalam pembelajaran IPA dan IPS.

6.    Memberikan acuan dasar dalam pelaksanaan pembelajaran IPA dan IPS Terpadu di SD/MTs

HAKIKAT BELAJAR

HAKIKAT BELAJAR 
MODUL BAHAN AJAR PGSD

A.  PENDAHULUAN
  
Bagian ini mendeskripsikan beberapa pokok materi khususnya yang berkenaan dengan hakikat belajar dan pembelajaran termasuk di dalamnya adalah teori tentang belajar, konsep belajar, teori/konsep mengajar dan akhirnya mengupas mengenai pembelajaran itu sendiri.
Melalui bahan ajar cetak ini Anda akan dipandu untuk melakukan tahapan aktivitas pembelajaran secara bertahap. Panduan tersebut akan mulai dari informasi untuk memahami tahapan pembelajaran dengan bahan ajar cetak (BAC) ini, kemudian Anda membaca petunjuk pengerjaan BAC, memahami kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh Anda, kemudian Anda juga harus menyelesaikan sejumlah kegiatan belajar, selanjutnya Anda harus mengerjakan latihan dan Tes Formatif yang sudah disediakan. Jika Anda telah mencapai batas skor minimal yang ditetapkan maka selanjutnya Anda diperbolehkan untuk mempelajari materi pada BAC selanjutnya, jika belum maka anda diharapkan mengulang mempelajari kembali materi yang belum Anda kuasai.
  Berdasarkan deskripsi di atas maka BAC ini terdiri dari 3 kegiatan belajar, dengan rincian sebagai berikut :
1.   Kegiatan Belajar-1 membahas mengenai Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2.   Kegiatan Belajar-2 membahas mengenai Komponen Pembelajaran,
3.   Kegiatan Belajar-3 membahas mengenai Prinsip-prinsip Pembelajaran.
Setelah mempelajari ketiga kegiatan belajar tersebut,  maka diharapkan Anda  mampu untuk:
a.   Menganalisis hakikat belajar dan pembelajaran sebagai konsep yang utuh sebagai dasar untuk memahami materi mengenai Pengembangan Bahan Pembelajaran SD.
b.   Mengidentifikasi komponen-komponen pembelajaran dan memahami secara komprehensif keterkaitan berbagai komponen tersebut dalam pembelajaran.
c.   Mampu menerapkan prinsip-prinsip dalam pembelajaran yang menjadi pijakan dalam penentuan prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar.
KEGIATAN BELAJAR-1.

B.  Hakikat Belajar
Hakikat Belajar 
Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan  proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu (Sudjana, 1989:28). Sejalan dengan konsep di atas Cronbach (Surya, 1979:28) menyatakan, “Learning may be defined as the process by which a relavitely enduring change in behaviour occurs as result of exprience or practice”.  Pernyataan tersebut menegaskan bahwa indikator belajar ditunjukkan dengan perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Witherington (1952) menyebutkan bahwa “Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman”.
Belajar merupakan suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Contoh lain, sebut saja Andi,  yang tadinya tidak dapat membaca menjadi dapat membaca adalah karena Andi sudah belajar membaca, demikian pula halnya anak SD menjadi pintar matematika, bahasa, IPA, IPS kalau anak itu rajin belajar bidang studi tersebut. 
Tentu Anda jadi bertanya, kalau begitu apa hakekat belajar itu? Menurut Gagne (1984), belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (lihat Winataputra dkk, 1997, 23). Dari pengertian tersebut terdapat tiga unsur pokok dalam belajar, yaitu: proses, perubahan perilaku dan pengalaman. 
a.   Belajar terjadi karena adanya proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaanya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri. Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Guru melihat dari kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Sebagai contoh, siswa bertanya, menanggapi, menjawab pertanyaan guru, berdiskusi, memecahkan soal matematika, melaporkan hasil kerja, membuat rangkuman, adalah gejala yang nampak dari aktivitas mental dan emosional siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan manifestasi dari adanya aktivitas mental (berpikir dan merasakan). Bagaimana bila siswa hanya duduk saja pada saat guru menjelaskan pelajaran? Apakah dapat dikategorikan sebagai belajar? Jawabnya adalah apabila siswa tersebut duduk sambil menyimak penjelasan guru, maka dapat diktegorikan sebagai belajar. Tetapi apabila siswa hanya duduk namun pikiran dan perasaannya melayang-lanyang atau melamun di luar pelajaran yang dijelaskan guru, maka siswa tersebut tidak sedang belajar, tetapi sedang melamun. Tetapi perlu dicatat, bahwa belajar tidak hanya dengan mendengarkan penjelaskan guru saja (tidak harus ada yang mengajar), karena belajar dapat dilakukan siswa dengan berbagai macam cara dan kegiatan, asal terjadi interaksi antara individu dengan lingkungannya. Misalnya dengan mengamati demonstrasi guru, mencoba sendiri, mendiskusikan dengan teman, melakukan eksperimen, memecahkan persoalan, mengerjakan soal, membaca sendiri dan sebagainya. Belajar hendaknya diarahkan pada melakukan aktivitas mental pada kadar yang tinggi. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. (Arief Sadiman, 1986;1) Coba anda bandingkan dan tentukan mana di antara kegiatan belajar berikut ini yang memiliki kadar aktivitas mental yang tinggi.             
1)   Yulia sedang menyimak penjelasan guru secara seksama, kemudian bertanya mengenai materi yang tidak dipahami;
2)   Andi dan Lia sedang mendiskusikan materi baru dengan dua temannya secara serius.
3)   Rio melakukan eksperimen tentang pentingnya udara bagi hidup manusia.
Jawabannya kegiatan belajar ke dua dan ke tiga merupakan kegiatan belajar yang berkadar aktivitas mental tinggi, Karena siswa menyampaikan argumentasi argumentasi dalam berdiskusi menggunakan proses berpikir (mental) yang kompleks. Sedangkan yang pertama kadar pembelajaran rendah karena siswa hanya diminta untuk mengingat saja apa yang disampaikan gurunya.
b.   Belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku.
Hasil belajar akan nampak pada perubahan perilaku individu yang belajar. Seseorang yang belajar akan mengalami perubahan perilaku sebagai akibat kegiatan belajarnya. Pengetahuan dan keterampilanya bertambah, dan penguasaan nilai-nilai dan sikapnya bertambah pula. Menurut para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Perubahan perilaku karena faktor kematangan, karena lupa, atau karena minum minuman keras bukan termasuk sebagai hasil belajar, karena bukan perubahan dari hasil pengalaman (berinteraksi dengan lingkungan), dan tidak terjadi proses mental emosional dalam beraktivitas. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga domain yaitu: Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. Domain kognitif meliputi perilaku daya cipta, yaitu berkaitan dengan kemampuan intelektual manusia, antara lain: kemampuan mengingat (knowledge), memahami (comprehension), menerapkan (application), menganalisis (analysis), mengevaluasi (evaluate) dan menciptakan (create). Domain afektif berkaitan dengan perilaku daya rasa atau emosional manusia, yaitu kemampuan menguasai nilai-nilai yang dapat membentuk sikap seseorang. Domain psikomotorik berkaitan dengan perilaku dalam bentuk keterampilan-keterampilan motorik (gerakan fisik). Pada pembelajaran, perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang ingin dicapai ini dapat dirumuskan dalam bentuk tujuan pembelajaran atau rumusan kompetensi yang ingin dicapai dengan segala indikatornya. Contoh rumusan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran: “Siswa dapat mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk pecahan desimal dan mengurutkannya” Kata dapat mengubah  merupakan perilaku hasil belajar yang akan dicapai dalam pembelajaran. Silahkan Anda mencoba merumuskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang lain.  Diskusikan hasilnya dengan rekan sesama mahasiswa atau kolega Anda sesama guru SD
c.   Hasil belajar diperoleh dari pengalaman
Belajar adalah mengalami, dalam arti bahwa belajar terjadi karena individu berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah lingkungan di sekitar individu baik dalam bentuk alam sekitar (natural/alamiah) maupun dalam bentuk hasil ciptaan manusia (cultural/budaya). Macam-macam lingkungan fisik yang bersifat alamiah antara lain pantai, hutan, sungai, udara, air, dan sebagainya. Bersifat budaya adalah buku, media pembelajaran, gedung sekolah, perabot sekolah, dan sebagainya. Adapun lingkungan sosial siswa di antaranya guru, orang tua, pustakawan, pemuka masyarakat, kepala sekolah. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa untuk belajar. Guru yang mengajar tanpa menggunakan alat peraga tentu kurang merangsang/menantang siswa untuk belajar. Apalagi bagi siswa SD yang perkembangan intelektualnya masih membutuhkan alat peraga untuk memudahkan penjelasan dan pemahaman berbagai konsep yang abstrak sifatnya. Semua lingkungan yang diperlukan untuk belajar siswa ini harus dirancang secara utuh agar sebagai bahan belajar agar proses pembelajaran menjadi efektif. Belajar dapat dilakukan melalui pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung. Siswa yang melakukan eksperimen adalah contoh belajar dengan pengalaman langsung. Sedangkan siswa yang belajar dengan mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku adalah contoh belajar melalui pengalaman tidak langsung. Coba Anda tetapkan mana kegiatan belajar berikut ini yang merupakan pengalaman langsung dan tidak langsung. 
1)   Siswa kelas IV sedang mengamati permukaan air dalam sebuah bejana berhubungan, untuk mengetahui salah satu sifat air. 
2)   Siswa kelas III sedang mendeng arkan penjelasan guru tentang bagaimana proses terjadinya gerhana matahari dan bulan. 
3)   Siswa kelas I SD belajar menghitung penjumlahan dan pengurangan 1 – 10 menggunakan jari-jari tangannya. 
4)   Dalam kunjungan di tempat bersejarah, siswa kelas V SD mendapat penjelasan dari juru kunci (penjaga) tentang sejarah tempat yang dikunjungi tersebut. 
Dari keempat tugas latihan tersebut, jelas tugas pertama dan ketiga merupakan pengalaman langsung, sedang tugas kedua dan keempat merupakan pengalaman tidak langsung. Dari beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan beberapa hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut.
1)   Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen.
2)   Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan.
3)   Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap dan sebagainya.
4)   Hasil belajar terjadi karena adanya perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan.

Beberapa ahli pendidikan menguraikan terjadinya proses belajar (Bigge, 1982; Willis 1986: 20; dan Crow & Crow dalam Surya, 1979:32). Proses belajar terjadi apabila individu dihadapkan pada situasi di mana ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa, atau apabila ia harus mengatasi rintangan-rintangan yang mengganggu kegiatan-kegiatan yang diinginkan. Proses penyesuaian diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar, tanpa pemikiran yang banyak terhadap apa yang dilakukan. Dalam hal ini pelajar mencoba melakukan kebiasaan atau tingkah laku yang telah terbentuk hingga ia mencapai respon yang memuaskan. Belajar merupakan suatu proses interaksi antara berbagai unsur yang berkaitan. Unsur utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, dan situasi belajar yang memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar. Dengan demikian maka manifestasi belajar atau perbuatan belajar dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku. Mengenai jenis perubahan tingkah laku dalam proses belajar ini, Gagne dan Briggs, (1988:105), menyatakan bahwa perbuatan hasil belajar menghasilkan perubahan dalam bentuk tingkah laku dalam aspek a) kemampuan membedakan; b) konsep kongkrit; c) konsep terdefinisi; d) nilai; e). nilai/aturan tingkat tinggi; f) strategi kognitif; g) informasi verbal; h) sikap ; dan i) Keterampilan motorik. 

Tugas Kelas XII PM 1,2, dan 3 SMK Negeri 1 Bogor

buatlah soal pilihan ganda sebanyak sepuluh soal berikut jawabannya, tulis tangan. materi mengenai kompetensi dasar semester ini (semester ganjil). tugas dikumpulkan di meja bapak. di kertas folio bergaris. tugas perorangan. terima kasih.

Tugas Kelas X PM 1 dan 2 SMK Negeri 1 Bogor

buatlah soal pilihan ganda sebanyak sepuluh soal berikut jawabannya, tulis tangan. materi mengenai kompetensi dasar semester ini (semester ganjil). tugas dikumpulkan di meja bapak. di kertas folio bergaris. tugas perorangan. terima kasih.

Jumat, 18 November 2011

Tugas Kelas X SMK AK YKPI BGR

Untuk Hari Kamis Tanggal 24 November 2011 (X-B)
Untuk Hari Jumat Tanggal 25 November 2011 (X-A)

  1. Sebutkan dan jelaskan tentang jenis-jenis keputusan?
  2. Sebutkan ciri-ciri intuititive decision?
  3. Jelaskan kapan waktu yang tepat untuk mengambil keputusan diam (silent decision)?
  4. Sebutkan dan jelaskan latar belakang pengambilan sebuah keputusan?
  5. Sebutkan tahapan proses pengambilan keputusan?
  6. Gambarkan diagram proses pengambilan keputusan
  7. Jelaskan apa saja jenis media komunikasi yang Anda ketahui. Berikan contohnya?
  8. Jelaskan apa sajakah manfaat dari menganalisis masalah?
  9. Jelaskan kerangka dan tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan analisis SWOT?
  10. Ketika memasuki sebuah industri, ada dua faktor penting yang harus Anda pertimbangkan. Sebutkan faktor apa sajakah itu?

Tugas Kelas XI SMK AK YKPI BGR


Untuk Hari Selasa Tanggal 22  November 2011(XI-A DAN XI-B)
Untuk Hari Kamis Tanggal 24 November 2011 (XI-C)

  1. Sebutkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam memperoleh Surat Izin Gangguan dan Surat Izin Usaha?
  2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis SIUP?
  3. Sebutkan dokumen yang harus dilampirkan Perusahaan Perseorangan dalam memperoleh SIUP?
  4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis surat permintaan penawaran?
  5. Sebutkan dan jelaskan bukti transaksi ekstern?

Tugas Kelas XII SMK AK YKPI BGR


Untuk Hari Selasa tanggal 22 November 2011 (XII-A)
Untuk Hari Jumat Tanggal 25 November 2011 (XII-B DAN XII-C)
  1. Jelaskan tiga jenis modal yang harus disiapkan wirausaha dalam memulai suatu usaha?
  2. Jelaskan beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan fungsi administrasi?
  3. Sebutkan fungsi pokok pemasaran?
  4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan strategi pemasaran?
  5. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat harga?

Teknologi Pendidikan dan Esensinya

Istilah “teknologi” berasal dari bahasa yunani yaitu Technologis . Technie berarti seni, keahlian atau sains dan logis yang berarti il...